qrcode seminar radiologi 2016

qrcode seminar radiologi 2016

Pemanfaatan sumber radiasi di bidang kesehatan dari waktu ke waktu mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah maupun jenis penggunaannya. Hal tersebut menunjukkan adanya pengakuan yang baik dan indikasi kebutuhan terhadap manfaat dari sumber radiasi bagi kesehatan seseorang. Saat ini di wilayah Republik Indonesia jumlah sumber radiasi mencapai puluhan ribu buah, mulai dari jenis pembangkit radiasi pengion, sumber radioaktif sampai bahan nuklir. Tujuan pemanfaatan sumber tersebut meliputi bidang industri, medik, penelitian, pendidikan, pelatihan, dan lain-lain. Sumber radiasi jenis pembangkit memiliki variasi dalam hal energi (kVp) dan arus (A), sedangkan sumber radioaktif dan bahan nuklir memiliki variasi dalam hal jenis radionuklida, aktivitas dan tipe (terbuka dan terbungkus). Pemanfaatan tersebut telah secara nyata membantu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia, namun juga menyimpan potensi bahaya (risiko) baik terhadap pekerja, masyarakat umum maupun lingkungan.

Oleh karena itu, sesuai Pasal 21 Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, pemegang ijin pemanfaatan tenaga nuklir wajib memenuhi persyaratan proteksi radiasi yang meliputi justifikasi pemanfaatan tenaga nuklir, limitasi dosis dan optimasi proteksi dan keselamatan radiasi. Tindak-lanjut dari persyaratan tersebut, sesuai dengan Pasal 14 ayat 1(d) Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2008 tentang Perijinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, pemohon ijin wajib menyusun Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.

Prodi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi di Universitas ‘Aisyiyah merupakan prodi baru dan pada tahun 2016 sudah mendapatkan izin untuk membuka penerimaan mahasiswa baru yaitu sesuai SK MENRISTEK DIKTI NO. 109/KPT/I/2016. Prodi ini didirikan karena melihat akan kebutuhan tenaga radiografer yang tinggi, sedangkan perguruan tinggi yang membuka prodi Radiologi masih sedikit, khususnya di daerah Istimewa Yogyakarta baru terdapat 2 perguruan tinggi lain. Untuk itu perlu adanya promosi untuk mengenalkan kepada khalayak umum tentang profil lulusan prodi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, khususnya prodi TRR di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta ini.

Mengingat pemanfaatan radiasi sangat bervariasi, maka dalam rangka memberikan bekal pengetahuan bagi seluruh elemen yang terkait, khususnya petugas yang bekerja di bidang radiologi, serta untuk mempromosikan profil lulusan prodi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi kepada khalayak umum dan siswa-siswi SMA yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, maka perlu dilakukan seminar yang bertajuk

“RADIASI? SIAPA TAKUT!”